TASYAKURAN NIKMAT KEMERDEKAAN BANGSA INDONESIA DAN BERDIRINYA NKRI KE - 77

TASYAKURAN NIKMAT KEMERDEKAAN BANGSA INDONESIA DAN BERDIRINYA NKRI KE - 77

Hari ini tanggal 20 Agustus 2022 bertempat di Gedung Organisasi Shiddiqiyah Ploso Jombang, Organisasi Shiddiqiyah melalui salah satu organisasi di lingkungan internalnya Dhilal Berkat Rochmat Alloh atau disingkat DHIBRA, yang dipimpin oleh Ibu Nyai Sofwatul Ummah, mengadakan sebuah acara nasional yang bertajuk " TASYAKURAN NIKMAT KEMERDEKAAN BANGSA INDONESIA dan BERDIRINYA NKRI KE-77.




Acara ini diselenggarakan oleh DHIBRA bukan hanya kali pertama pada 20 Agustus 2022 ini, melainkan menjadi sebuah acara yang rutin diselenggarakan setiap tahunnya. Pada momen peristiwa hari ini, acara ini diisi dengan penyerahan RUMAH SYUKUR  Kemerdekaan Bangsa Indonesia yang dibangun oleh seluruh warga Shiddiqiyah di seluruh Tanah Air kepada para penerima RUMAH SYUKUR yang dihadirkan oleh DHIBRA di Ploso Jombang, dimana para penerima Rumah Syukur ini adalah setiap warga masyarakat bangsa Indonesia yang diyakini dan layak untuk diberikan, dan tanpa melihat latar belakang Agama, Suku. 

Sebuah keniscayaan yang difaktakan oleh Organisasi DHIBRA dalam mengamalkan ajaran-ajaran Shiddiqiyah yang diajarkan oleh Pimpinan Tarekat Shiddiqiyah yaitu Kyai Muchammad Muchtar Mu'thi sebagai Mursyid dari Tarekat Shiddiqiyah yaitu S3 ( Silaturahmi - Santun - Sodaqoh ) dimana para warga Shiddiqiyah nasional di seluruh pelosok tanah air dengan ketulusan dan kerelaan menyisihkan hasil yang mereka peroleh dalam kehidupannya lalu memfaktakan rasa CINTA KASIH kepada sesama serta rasa kepada CINTA TANAH AIR INDONESIA dalam kegiatan ini.

Pada acara ini yang dihadiri juga oleh tokoh masyarakat, tokoh lintas agama, institusi serta lembaga publik, Ibu Nyai Sofwatul Ummah menyampaikan kepada yang hadir bahwa tahun ini DHIBRA menyerahkan sekitar 131 unit RUMAH SYUKUR secara nasional yang tersebar di seluruh Indonesia yang dibangun dari swadaya warga Shiddiqiyah untuk diserahkan kepada para penerimanya. Pada kegiatan yang berlangsung hari ini 20 Agustus 2022 juga diserahkan santunan kepada kaum dhuafa dan para veteran Indonesia yang diundang untuk hadir di acara ini. Hal ini dilakukan juga sebagai bentuk rasa syukur atas kemerdekaan bangsa Indonesia dan bentuk bakti serta terimakasih kepada mereka para veteran yang telah membaktikan hidupnya untuk Indonesia Raya serta kaum dhuafa yang membutuhkan kehadiran sesama untuk turut mensyukuri nikmat karunia Kemerdekaan Bangsa Indonesia.



Turut hadir  Bapak Cyprianus Stephanus Wisnu Sugiman dari perwakilan umat Katolik Mojokerto yang mendoakan di acara kegiatan ini dan Yang Mulia Bhante Nyana Sila Therra dari Budha yang juga turut mendoakan serta berbagi sambutan dalam pembukaan kegiatan pada hari ini. 



Sementara dari perwakilan penerima Rumah Syukur, hadir dan menjadi salah satu yang didapuk untuk berbicara di podium adalah Bapak Bambang Puspito dari warga masyarakat di desa Sidorejo - Kecamatan Pare - Kab Kediri dan yang bersangkutan sebagai umat dari Gereja Kristen Jawi. Bapak Bambang Puspito menyampaikan dalam ceritanya bahwa dirinya tidak menyangka Berkat dari Tuhan datang dari saudara-saudara Warga Shiddiqiyah Kediri, sempat terlintas dalam benak yang bersangkutan dan bahkan menanyakannya, apakah saya akan di "ISLAM" kan ketika saya saya menjadi penerima Rumah Syukur ini, namun semua itu terbantahkan katanya, karena faktanya apa yang dilakukan oleh saudara-saudaranya dari Warga Shiddiqiyah bukanlah bertujuan untuk hal itu. Hal ini membuat perasaan Bapak Bambang campur aduk karena baru sekali ini menemukan hal seperti ini, dan diakhir kata beliau ini, beliau mengucapkan banyak terima kasih dan syukur kepada Tuhan, karena Shiddiqiyah ternyata memberikan sebuah contoh pemahaman tentang CINTA dan KASIH seperti yang Tuhan ajarkan didalam keyakinannya.



Dan sebagai puncak dari acara ini adalah pitutur dari Bapak Kyai Muchammad Muchtar Mu'thi sebagai Mursyid dari tarekat Shiddiqiyah, yang menyampaikan tentang falsafah 17 Agustus 1945 adalah Kemerdekaan Bangsa Indonesia - bukan Kemerdekaan Republik Indonesia seperti yang saat ini selalu digunakan oleh banyak orang di Indonesia ketika menyatakan ucapan. Dan beliau Bapak Kyai Muchammad Muchtar Mu'thi sebagai pemimpin dari Tarekat Shiddiqiyah juga mengingatkan kepada semuanya bagaimana sebagai anak bangsa jangan sampai kita melupakan sejarah bangsa ini serta salah mengucapkan sehingga kita menjadi berdosa terhadap Bangsa Indonesia dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena 17 Agustus 1945  sudah sangat jelas dan tak terbantahkan adalah hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia, dan semua itu memiliki bukti-bukti otentik tak terbantahkan. Sehingga pada akhirnya sama juga dengan kita tidak menjunjung martabat bangsa Indonesia, karena dengan selalu menyatakan Kemerdekaan Republik Indonesia berarti bangsa Indonesia tidak pernah merdeka.


penulis : SNV (20082022)